Sejarah Perkembangan Islam di Belgia
Dari Pekerja Migran Menuju Pengakuan Resmi
Islam kini menjadi agama terbesar ketiga di Belgia setelah Katolik dan Ireligius, dengan pertumbuhan populasi yang signifikan.
Kehadiran dan perkembangan komunitas Muslim di negara Eropa Barat ini merupakan kisah panjang yang berakar dari migrasi pasca-Perang Dunia II dan mencapai tonggak sejarah penting dengan pengakuan resmi oleh pemerintah Belgia.
Gelombang Migrasi dan Kedatangan Muslim Pertama
Perkembangan Islam di Belgia tidak terlepas dari kebutuhan tenaga kerja di negara-negara industri Eropa. Diperkirakan kaum Muslim pertama mulai berdatangan ke Belgia setelah Perang Dunia II.
1. Migrasi Pekerja (Dekade 1960-an)
Gelombang migrasi besar terjadi pada tahun 1960-an. Belgia menandatangani perjanjian migrasi dengan negara-negara Muslim untuk mendatangkan pekerja asing (disebut "pekerja tamu" atau gastarbeiders) guna memenuhi permintaan industri:
Tahun 1964: Penandatanganan perjanjian migrasi dengan Maroko dan Turki.
Akhir 1960-an: Penandatanganan serupa terlaksana dengan Aljazair dan Tunisia.
Mayoritas Muslim Belgia saat ini, bahkan hingga 90% pada periode awal, adalah pekerja imigran atau keturunan mereka. Mereka umumnya bekerja sebagai pekerja kasar di sektor industri, pertambangan, dan konstruksi.
2. Perkembangan Komunitas
Para imigran ini membawa serta tradisi keagamaan mereka. Awalnya, kegiatan keagamaan dilaksanakan secara sederhana di tempat-tempat sewaan atau rumah pribadi. Seiring berjalannya waktu, komunitas Muslim mulai berupaya mendirikan tempat ibadah yang lebih layak.
Masjid Agung Brussel (Great Mosque of Brussels) menjadi simbol penting dan jejak peradaban Islam tertua di Belgia. Bangunan ini diserahkan kepada komunitas Muslim pada tahun 1967 oleh Raja Baudouin dan diresmikan sebagai masjid pada tahun 1978, berfungsi sebagai pusat ibadah, dakwah, dan pendidikan.
Tonggak Sejarah: Pengakuan Resmi Agama
Titik balik terpenting dalam sejarah Islam di Belgia adalah pengakuan resminya oleh negara, yang memberi landasan hukum bagi umat Islam untuk menjalankan ibadah dan mendapatkan hak-hak dasar.
1. Diakui sebagai Agama Resmi (1974)
Islam secara resmi diakui sebagai salah satu agama resmi di Belgia pada tahun 1974. Pengakuan ini didasarkan pada keputusan Kerajaan yang secara eksplisit memasukkan Islam sebagai salah satu agama yang didukung negara, di samping Katolik, Protestan, dan Yahudi (kemudian diikuti juga oleh Ortodoks dan Anglikan).
2. Hak-hak yang Diperoleh
Pengakuan resmi ini membawa sejumlah hak dan manfaat positif bagi komunitas Muslim, terutama yang dikukuhkan melalui keputusan pada tahun 1984, di antaranya:
Pendidikan Agama: Islam diakui sebagai salah satu mata pelajaran resmi yang diajarkan di sekolah-sekolah milik pemerintah. Pemerintah berkewajiban menyediakan dana dan tenaga pengajar agama Islam.
Tempat Ibadah: Umat Muslim diperbolehkan membangun tempat ibadah seperti masjid dan pusat-pusat keislaman. Diperkirakan saat ini terdapat lebih dari 300-380 masjid dan Islamic Centre di seluruh Belgia.
Fasilitas Administratif: Kaum Muslim diizinkan melaksanakan pemakaman jenazah secara Islam.
Perkembangan Kontemporer dan Tantangan
Islam di Belgia terus tumbuh pesat, tidak hanya dari kelahiran di kalangan imigran tetapi juga melalui pernikahan silang dan mualaf. Pada tahun 2014, diperkirakan populasi Muslim mencapai 6% dari total penduduk Belgia, dan angkanya terus bertambah.
1. Komunitas yang Berkembang
Populasi Muslim Belgia didominasi oleh keturunan imigran Maroko dan Turki, meskipun ada juga komunitas dari Aljazair, Tunisia, dan negara-negara lain. Jumlah mualaf juga menunjukkan peningkatan yang stabil setiap tahunnya.
2. Tantangan Integrasi dan Isu Sosial
Meskipun mendapat pengakuan resmi, komunitas Muslim di Belgia masih menghadapi berbagai tantangan, termasuk:
Diskriminasi dan Islamofobia: Sentimen anti-Islam, sering dipicu oleh isu terorisme dan radikalisme, masih menjadi masalah yang mempengaruhi integrasi sosial.
Isu Jilbab: Masalah larangan atau perlakuan tidak adil terkait penggunaan jilbab di sekolah atau tempat kerja sesekali muncul dan menjadi perdebatan publik.
Pengelolaan Keagamaan: Pengawasan dan pengelolaan dana untuk masjid dan komunitas keagamaan menjadi isu berkelanjutan antara komunitas Muslim dan otoritas pemerintah.
Secara keseluruhan, sejarah Islam di Belgia adalah representasi dinamika agama di Eropa: berawal dari kebutuhan ekonomi, berkembang melalui migrasi, dan akhirnya mendapatkan tempat di struktur keagamaan dan sosial negara, meski di tengah tantangan integrasi dan identitas yang kompleks.