Pertumbuhan Islam di Korea: Sebuah Fenomena yang Berkembang Pesat
Korea Selatan, yang seringkali diasosiasikan dengan K-Pop,
drama, dan teknologi mutakhir, mungkin bukan negara pertama yang terlintas di
benak Anda ketika membahas pertumbuhan Islam. Namun, di balik citra modernnya,
Korea telah menjadi saksi bisu perkembangan komunitas Muslim yang semakin
signifikan. Dari segelintir individu di pertengahan abad ke-20 hingga ribuan
penganut saat ini, perjalanan Islam di Semenanjung Korea adalah kisah menarik
tentang ketahanan, adaptasi, dan penerimaan.
Awal Mula yang Sederhana: Benih Islam di Tanah Korea
Keberadaan Muslim di sana sebenarnya dapat ditelusuri kembali ke abad ke-9, ketika pedagang Arab dan Persia berlayar hingga ke pesisir Dinasti Silla. Namun, jejak mereka memudar seiring waktu, dan pengaruh Islam praktis tidak terlihat selama berabad-abad. Kebangkitan Islam modern dimulai dengan kedatangan tentara Turki sebagai bagian dari pasukan PBB selama Perang Korea (1950-1953). Para tentara ini, yang membawa serta iman mereka, mendirikan tenda-tenda shalat dan mulai berinteraksi dengan penduduk lokal. Inilah cikal bakal komunitas Muslim Korea kontemporer
Setelah perang usai, beberapa tentara Turki tetap tinggal dan membantu dalam upaya dakwah. Upaya awal ini didukung oleh berbagai organisasi Islam internasional, terutama dari Malaysia dan negara-negara Timur Tengah. Pada tahun 1967, Federasi Muslim Korea (Korea Muslim Federation - KMF) didirikan, menandai tonggak penting dalam pengorganisasian komunitas Muslim di negara tersebut. KMF memainkan peran krusial dalam membangun masjid, menyediakan pendidikan agama, dan memfasilitasi kebutuhan spiritual umat Muslim.
Faktor Pendorong Pertumbuhan: Mengapa Islam Berkembang?
Pertumbuhan Islam di Korea dapat diatribusikan pada beberapa faktor kunci:
Migrasi Pekerja Asing: Gelombang pekerja migran dari negara-negara mayoritas Muslim seperti Indonesia, Pakistan, Bangladesh, dan Uzbekistan telah menjadi kontributor utama. Mereka datang mencari peluang ekonomi dan membawa serta keyakinan mereka, membentuk komunitas Muslim yang beragam dan dinamis di seluruh Korea.
Dakwah dan Konversi: Meskipun dalam jumlah yang lebih kecil dibandingkan migrasi, terdapat pula peningkatan jumlah warga Korea asli yang memeluk Islam. Motivasi mereka bervariasi, mulai dari pencarian makna hidup, ketertarikan pada ajaran Islam, hingga interaksi dengan komunitas Muslim. Organisasi seperti KMF aktif dalam menyediakan informasi tentang Islam dan mendukung para mualaf
.
Akses Informasi: Di era digital ini, akses terhadap informasi mengenai Islam
menjadi lebih mudah. Internet dan media sosial memungkinkan individu untuk
mempelajari ajaran Islam secara mandiri, menghilangkan stereotip, dan menemukan
kebenaran spiritual.
Kebebasan Beragama: Konstitusi Korea Selatan menjamin kebebasan beragama,
menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan semua agama, termasuk
Islam. Meskipun minoritas, Muslim disana umumnya dapat mempraktikkan ajaran
mereka tanpa hambatan berarti.
Tantangan dan Adaptasi: Menjadi Muslim di Korea
Tentu saja, pertumbuhan ini tidak lepas dari tantangan terutama para mualaf, seringkali menghadapi kesalahpahaman atau
kurangnya pengetahuan tentang Islam dari masyarakat umum. Keterbatasan akses
terhadap makanan halal di luar area perkotaan besar juga menjadi isu. Namun,
komunitas Muslim disana menunjukkan ketahanan dan kemampuan beradaptasi yang
luar biasa.
Masjid-masjid telah menjadi pusat komunitas yang vital, tidak
hanya sebagai tempat ibadah tetapi juga sebagai pusat kegiatan sosial,
pendidikan, dan budaya. Masjid Pusat Seoul di Itaewon, misalnya, adalah
landmark penting yang melayani kebutuhan ribuan Muslim. Selain itu, restoran
halal dan toko-toko yang menyediakan produk sesuai syariat Islam semakin banyak
bermunculan, terutama di daerah dengan konsentrasi Muslim tinggi.
Masa Depan Islam di Korea: Harapan dan Prospek
Dengan tren pertumbuhan yang terus berlanjut, masa depan Islam terlihat menjanjikan. Komunitas Muslim diperkirakan akan terus
bertambah, baik melalui imigrasi maupun konversi. Peningkatan kesadaran dan
pemahaman tentang Islam di kalangan masyarakat Korea juga diharapkan dapat
mengurangi kesalahpahaman dan mempromosikan koeksistensi yang harmonis.
Integrasi Muslim ke dalam masyarakat yang lebih luas
menjadi kunci. Dengan berkontribusi pada berbagai aspek kehidupan sosial,
ekonomi, dan budaya Korea, komunitas Muslim dapat memperkuat posisinya dan
menjadi bagian integral dari mozaik masyarakat yang beragam. Pertumbuhan
Islam di sana bukan hanya tentang jumlah, tetapi juga tentang pembentukan
identitas yang unik Muslim Korea yang bangga akan iman dan kewarganegaraannya.
Fenomena ini adalah bukti nyata bahwa Islam adalah agama yang universal, mampu
berakar dan berkembang di setiap penjuru dunia, termasuk di jantung Asia Timur
yang dinamis.